Friday, November 23, 2018

Apa Itu Ban Run Flat Tyre ( Rft ) , Bagaimana Cara Kerjanya ? Laba Dan Kerugiannya


Sekitar beberapa bulan yang lalu, otomotif Indonesia dihebohkan dengan tuntutan pemilik kendaraan beroda empat Nisan yang menuntut pihak Nisan mengenai tidak adanya ban cadangan pada kendaraan beroda empat yang dibelinya. Perkara ini pun menjadikan buntut yang panjang bagi kedua pihak sampai ke persidangan.

Perkara siapa yang benar dan siapa yang salah saya tidak mengetahui, alasannya pada peraturan terbaruya, pemerintah telah mengeluarkan regulasi gres bahwa kendaraan beroda empat tidak lagi diwajibkan memakai ban cadangan. Namun ada syaratnya, salah satu syaratnya yaitu bahwa kendaraan beroda empat tersebut sudah memakai teknologi ban Run Flat Tyre ( RFT ). Apa itu RFT ? bagaimana caranya ? Apa Keuntunganyya ? nah pada artikel ini khusu kita akan membahas mengenai teknologi RFT pada ban. 

Secara bahasa, jikalau kita artikan ke bahas indonesia maka artinya yaitu "  Ban Kempes Berjalan". Makara kendaraan yang memakai ban RTF memungkinkan kendaraan masih sanggup berjalan dengan nyaman tetapi pada kecepatan tertentu. Lantas apa bedanya dengan ban bisanya ? 



Pada gambar diatas sanggup kita analisa bahwa pada ban RTF tidak akan melipat pada dikala ban bocor ( tidak ada tekanan udara. Ini alasannya struktur ban RTF yang pada bab samping dalamnya ( Sidewall ) diperkuat dengan komponen tambahan. Sehingga memungkinkan ban masih sanggup dipakai dengan kecepatan dibawah 80 Km/jam. 

Berbeda dengan ban biasa yang ada pada gambar bab sebelah kanan, dimana ban akan melipat dikala tidak ada tekanan udara ( kempes ). Jika ban ini tetap dipakai untuk berjalan dikala kondisi menyerupai ini maka tidak akan nyaman dan menjadikan bahaya. Ban akan mengalami Standing Wave dan sanggup pecah. 

Pada ban RFT selain memakai komposisi embel-embel pada bab Sidewall, pada ringnya ( Velg ) juga ditambahkan lapisan menyerupai karet yang mengikat ring velg dan  memcegah ban melekat pada bab tengah velg dikala ban kempes. 




Keuntungan dari Run Flat Tyre:

1. Anda tidak perlu mengganti ban dalam kondisi berbahaya atau tidak nyaman. Ini mungkin merupakan laba terbesar dari ban yang berjalan pada jalan datar dan merupakan salah satu alasan mengapa mereka dirancang. Dibanding ban konvensional, Anda dapat  mengganti flat di daerah atau lokasi yang anda inginkan. 

2. Apabila mengalami tusukan, memakai ban RFT    lebih stabil dari pada ban konvensional. Karena mereka dibentuk untuk mendukung kendaraan Anda bahkan ketika sama sekali tidak ada udara. Menggunakan ban RFT dikala kempes lebih gampang dikontrol dibanding memakai ban biasa  yang kempes. 

3.Berat kendaraan sanggup dikurangi,  Dengan alat perbaikan sparepart dan ban yang dihilangkan, berat kendaraan secara teoritis harus sanggup berkurang. Tapi itu tidak sebanyak yang Anda harapkan, alasannya ban run-flat lebih berat daripada ban biasa, alasannya penguatan dinding samping yang ditambahkan.


Kerugian dari Run Flat Tyre :

1. Tidak ada ban cadangan: Kendaraan yang dilengkapi dengan ban run-flat tidak membawa bancadangan, yang berarti mereka tidak mempunyai jack atau peralatan sejenisnya. Para pabrikan merubah area ban cadangan dengan tujuan lain menyerupai penambahan dingklik baris ke tiga, styling, ruang interior dan lain - lain, ini yaitu alasan besar mengapa prosuden kendaraan beroda empat memperlihatkan ban RFT. 


2. Ban lebih keras : dinding samping yang mengalamin penambahan komposisi menciptakan ban mejadi kaku dan sedikit tidak nyaman dikala berkendara. Jika kendaraan gres dengan bawaan ban RFT dari baprikan, biasanya kendaraan beroda empat tersebut dilengkapi dengan suspensi yang lebih lembut. Tujuan untuk mengimbangi kondisi ban yang lebih keras sehingga  menjadikan ketikdanyamanan dikala berkendara.  

3. Tapak ban lebih cepat aus : penelitian telah mengungkapkan orang - orang mengganti ban RFT mereka rata - rata 10.000 Km  lebih cepat dibanding pemilik  yang memakai ban konvensional. 
Mengurangi tapak pakai. Ini terjadi alasannya pabrikan sengaja menciptakan telapak ban dari senyawa yang lebih lunak untuk megurangi kekerasan pada bab sisi ban. Ini berdampak jelek akan masa pakai ban RFT yang lebihcepat dibanding dengan ban konvensional.

4. Kemungkinan masih sanggup pecah : Jika pengemudi gagal untuk mengontrol kecepatan minimum dikala tekanan udara  kosong, ban sanggup hancur jawaban efek standing wave yang berlebihan. Selain itu, jikalau bacokan terjadi didinding samping atau jikalau ban mengenai objek besar, ban juga sanggup hancur. 

5. Sulit untuk mengetahui apakah itu rendah di udara: Efek samping dari konstruksi yang kaku yaitu bahwa dinding samping tidak menonjol jikalau tekanan udara rendah. Ini berarti sangat penting untuk mempunyai sistem pemantauan tekanan ban dan menilik tekanan ban Anda sering. Anda sanggup menemukan alat pengukur tekanan ban dari MicksGarage di sini. 

6. Biaya Ban RFT : Harga ban RFT l 20 - 30 % lebih mahal dibanding ban konvensional. Apakah ban RFT sanggup diperbaikai ? jawabnnya bisa. Tetapi ini akan besar lengan berkuasa terhadap durabilitas ban itu sendiri. 

7. Kurangnya  ketersediaan:  Karena ban RFT termasuk ban yang kurang laris dipasaran, maka agak sedikit kesulitan jikalau kita ingin mengganti dengan yang baru. 



Sumber http://lksotomotif.blogspot.com/


EmoticonEmoticon