Untuk mengetahui kondisi pada setiap komponen mesin, maka harus dilakukan pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai standart pada buku perbaikan, jikalau masih masuk dalam rentang yang diperbolehkan, maka komponen masih layak untuk digunakan. Sebaliknya, jikalau nilai pengukuran sudah melebihi limit, maka segeralh ganti komponen tersebut dengan yang baru.
Secara umum, pengukuran dibidang otomotif terbagi mejadi 2 jenis yaitu pengukuran mekanik dan pengukuran elektrik. Pada artikel ini kita khusus akan membahas mengenai pengukuran mekanik memakai alat ukur jangka sorong.
Jangka sorong orang sering menyebutnya sigmat atau vernier califer yaitu alat jenis alat ukur mekanik yang dipakai oleh para teknisi untuk mengukur beberapa komponen dari bab mesin atau mobil.
Jangka sorong mempunyai ukuran ketelitian berbeda beda yaitu dari yang paling kecil hingga yang paling besar, yaitu :
- 0,02 mm
- 0,05 mm
- 0,1 mm
Selain ketelitian diatas, pembacaan jangka sorong juga memakai 2 satuan yang berbeda yaitu mm ( milimeter ) dan ich ( inchi ). Keduanya sanggup pribadi dibaca pada jenis jangka sorong pembacaan manual ( bukan digital). Namun jikalau dibanding pembacaan yang jenis digital, pembacaan manual lebih sedikit merepotkan. Kaprikornus memakai jenis digital itu lebih gampang dalam pembacaannya.
Bagian - bab jangka sorong |
Adapun 3 jenis pengukuran yang sanggup dilakukan pada jangka sorong / sigmat / vernier califer yaitu :
1. Mengukur Lebar
2. Pengukuran Diameter Luar Benda
3. Pengukuran Diameter Dalam
4. Mengukur Kedalaman
Pengukuran kedalaman sebuah benda memakai batang pengukuran yang ada pada bab ujung jangka sorong.
Itulah aplikasi pengukuran yang sanggup dilakukan oleh jangaka sorong sebanyak 4 jenis yaitu pengukuran lebar, pengukuran diameter luar, pengukuran diameter dalam dan kedalaman. Sumber http://lksotomotif.blogspot.com/
EmoticonEmoticon