Thursday, November 29, 2018

Perbedaan Cara Kerja Mesin Karburator Dengan Mesin Efi ( Electrical Fuel Injection )

Sistem injeksi ( Electrical Fuel Injection ) telah menggantikan tugas karbutor yang berfungsi untuk mencampurkan udara dan materi bakar. Sistem injeksi ini memakai perangkat kontrol berjulukan ECU ( Electrical Control Unit ) yang berfungsi mendapatkan data dari setiap sensor dan memperlihatkan perintah kepada Injektor untuk menyemprotkan materi bakar sesuai dengan banyaknya udara dan kondisi lain pada mesin.

Penggunaan sistem injeksi electronic pada mesin bensin memperlihatkan banyak laba dibanding memakai karburator. Ini alasannya memang yang bekerja untuk mengontrol materi bakar ialah komputer sehingga pemakaian materi bakar lebih irit.

1.Prinsip kerja pasokan udara materi bakar (air fuel mixture)



Jumlah adonan udara materi bakar yang masuk ditentukan oleh perubahan tekanan (vacuum) di dalam karburator. Pada putaran stasioner volume adonan udara materi bakar ditakar menurut kevakuman sekitar idle port dan slow port, dan pada tingkat operasi normal volume adonan yang masuk ditakar sesuai kevakuman pada venturi.




Sedangkan pada sistem EFI pasokan adonan materi bakar udara ditentukan oleh hasil olah data ECU (Electronic Control Unit) menurut besarnya volume udara masuk. Volume udara yang masuk dideteksi oleh sebuah sensor (Air Flow Meter atau Manifold Pressure Sensor). Signal yang diperoleh dikirim ke ECU yang selanjutnya mengirim signal ke Injector semoga menginjeksikan materi bakar dengan sempurna sesuai banyaknya udara yang mengalir.

2.Perbandingan adonan udara materi bakar selama beroperasi.



Starting : Bila temperatur mesin rendah katup choke (jenis otomatis) akan menutup rapat guna memperkaya campuran, kemudian berangsur-angsur membuka seiring meningkatnya suhu mesin. 
Pada mesin EFI, adonan yang kaya dialirkan sesuai tingkat putaran poros engkol yang dideteksi oleh signal dari starter. Kemudian kalau temperatur masih rendah, maka suatu komponen yang disebut cold start injector akan berfungsi memperbesar volume penginjeksian.


- Pengendaraan ketika diakselerasi (percepatan)


Bila kendaraan diakselerasi dengan cepat, volume udara akan bertambah, sedangkan materi bakar tidak serta merata mengalir dengan cepat alasannya faktor berat jenis materi bakar yang lebih berat dibanding udara. Untuk mengatasi hal ini  pada sistem karburator dilengkapi dengan sistem akselerasi untuk mengkompensasi keterlambatan tadi.

Pada sistem EFI koreksi materi bakar pada ketika akselerasi diberikan menurut yang masuk. Dengan demikian keterlambatan pengiriman materi bakar tidak terjadi oleh alasannya materi bakar bertekanan tinggi dengan serentak diinjeksikan sesuai masuk

- Pengendaraan dengan beban tinggi


Mesin konvensional karburator  menyediakan pasokan materi bakarnya melalui sirkuit (power system) menurut turunnya kevakuman di intake manifold.

Sedangkan mesin dengan EFI  tingkat beban mesin  ditentukan menurut sudut p (Throttle Valve) yang dideteksi oleh sebuah sensor (throttle position sensor). Sensor ini mendeteksi nilai tahanan sesuai kemudian merubah menjadi signal listrik yang dikirim ke ECU . Apabila sudut bukanya bertambah , maka volume injeksi materi bakar akan bertambah, dan power air fuel ratio yang sempurna pun sanggup diperoleh.


Sumber http://lksotomotif.blogspot.com/


EmoticonEmoticon