Kopling yaitu komponen yang berperan utama yang menciptakan kendaraan beroda empat menjadi mulus dalam setiap perpindahan gigi bagi pengguna transmisi manual. Kopling intinya digunakan untuk membantu transmisi dalam setiap perpindahan yang dilakukan dengan cara memutus putaran mesin untuk waktu sementara. Letak kopling yang berada diantara mesin dan transmisi menjadikannya komponen yang sering diganti alasannya terjadinya keausan pada clutch disknya.
Pada prosedur kerjanya, kopling terbagi menjadi dua jenis yaitu kopling yang memakai hidrolik dan kopling yang memakai mekanik. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu menekan pegas diafragma supaya untuk melepas clutch disk yang melekat pada flywheel sehingga putaran mesin akan terputus ke transmisi.
Kopling mekanik yaitu jenis kopling manual yang digunakan diawal - awal perkembangannya memakai kawat baja yang terhubung antara pedal kopling degan shifork. Sedangkan kopling hidrolik yaitu kopling yang memakai media cairan yang cara kerjanya dengan ditekan pada master silinder yang terhubung ke silinder piston pada shifork.
Pada dikala ini, hampir semua pabrikan telah memakai kopling hidrolik pada produk kendaraan beroda empat yang dibuatnya. Ini alasannya daya tahannya dan efisiensi dalam pemakaiannya. Jenis kopling mekanik rawan akan ketahanan dari kawat bajanya yang sewaktu - waktu sanggup putus jikalau masa pakainya sudah terlalu lama. Begitupun dengan kopling hidrolik, kebocoran cairan sanggup saja terjadi kapan pun. Kaprikornus keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda.
Mari kita cari tahu perbedaan diantara keduanya,
1. Harga
Kopling mekanik yang memakai kabel baja harganya lebih murah, ini alasannya perawatannya yang gampang dan harga kabelnya yang tidak terlalu mahal. Sedangkan kopling hidrolik harganya lebih mahal, ini alasannya memag pada jenis kopling ini lebih banyak komponen yang digunakan ibarat master silinder, pipa dan master silinder. Sehingga membutuhkan perawatan ekstra serta harga sparepartnya yang juga lebih mahal dibanding kabel baja pada kopling mekanik.
2. Perbaikan
Sebenarnya pada jenis kopling mekanik membutuhkan perbaikan yang tidak mengecewakan merepotkan jikalau tiba-tiba kabel putus dalam jangka waktu tertentu. Jika ini terjadi, proses penyambungan kabel akan sangat sulit. Jika pun masih sanggup disambung, hasil pelepasan kopling tidak sebaik dibanding sebelumnya.Bukan hanya itu, kita juga harus sering menyetelnya dimana keausan pada clutch disk akan besar lengan berkuasa pada tinggi pedalnya. Oleh karenanya, penggantian dengan yang gres yaitu pilihan yang baik.
Sedangkan pada jenis kopling hidrolik, tidak membutuhkan penyetelan layaknya pada jenis kopling mekanik. Ini alasannya silinder piston akan menyetel dengan otomatis sesuai dengan tingkat ketebalan clutch disk nya.
3. Keunggulan
Kopling mekanik yang memakai kabel baja rentan terhadap korosi ( karat ) dan sanggup pecah dengan gampang sehabis digunakan dalam jangka waktu tertentu. Kopling mekanik membutuhkan pelumasan secara terencana yang harus sering kita perhatikan. Dan, ii mungkin akan menabrak jikalau kabel tertekuk. Anda tidak perlu kwatir perihal semua ini jikalau anda memakai kopling hidrolik. Dengan media cairan, kopling hidrolik bekerja lebih baik dan tidak memerlukan perawatan rutin. Seseorang mungkin harus mengganti cairan setela beberapa tahun untuk kinerja yang lebih baik. Perbaikan kopling hidrolik agak mahal jikalau terjadi kebocoran. Tetapi, hidrolik jauh lebih baik dalam hal kwalitas.
Kesimpulan
Jadi, ini yaitu perbandingan kopling hidrolik dengan kopling mekanik. Anda sanggup menentukan kendaraan beroda empat sesuai dengan harapan anda dan keuangan anda. Sumber http://lksotomotif.blogspot.com/
EmoticonEmoticon