Ban yakni komponen dari kendaraan beroda empat yang pribadi bersinggungan dengan permukaan jalan. Karena itu, ban harus ditangani dengan baik dan benar semoga sanggup diperoleh pengendaraan yang aman, nyaman dan ekonomis. Karena kondisi ban yang baik akan kuat terhadap konsumsi pemakaian materi bakarnya.
Tekanan udara pada ban yakni faktor penting bagi kemampuan dan keselamatan berkendara. Meskipun ban dibentuk dari materi karet yang rapat, udara masih sanggup bocor walaupun sedikit. Oleh lantaran itu tekanan udara pada ban harus diperiksa secara teratur dan diubahsuaikan dengan spesifikasinya.
 |
| Tekanan ban terlalu tinggi dan tekanan ban terlalu rendah |
Dampak jelek yang ditimbulkan jikalau tekanan udara pada ban berlebihan
1. Bidang gesek thread ( telapak ban ) menjadi berkurang sehingga menurunkan kemampuan pengereman dan stabilitas berkendara
2. Kenyamanan berkendara berkurang
3. Bagian tengah telapak ban menjadi lebih cepat aus
4. Lapisan benang ban terlalu tegang dan gampang rusak jawaban adaya tumbukan dari luar
5. Lapisan karet telapan ban gampang terkelupas lantaran panas tabrakan yang terkonsentrasi dibagian tengah telapan ban.
Sedangkan efek jelek yang ditimbulkan dari tekanan ban yang kurang yakni sebagai berikut
1. Gesekan ban dengan jalan bertambah sehingga menyerap tenaga dan menghabiskan materi bakar lebih banyak ( boros )
2. Kemudi menjadi lebih berat
3. Bagian tepi ban menjadi lebih cepat aus
4. Ban menjadi lebih elastis sehingga temperatur didalamnya menjadi bertambah. Bila tekanan ban rendah sekali dan pada kecepatan tinggi, ban sanggup pecah sehingga ini sangat membahayakan.
5. Pada kecepatan tinggi cenderung terjadi Standing Wave dan mengalami hidroplanign ( ban melayang pada genangan air )
 |
| Ban yang kempes |
Jika Ban akan dipakai pada kecepatan tinggi, tekanan udara ban harus ditambah 0,2 - 0,3 Kg/cm2 dari tekanan ban standar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi sifat lenturnya dan mencegah ban pecah pada kecepatan tinggi.
Cara gampang menyelidiki tekanan ban yang benar
1. Ban harus dalam keadaan masbodoh sebelum melaksanakan investigasi dan penambahan udara
2. Pergunakan selalu pengukur tekanan ( tyre pressure gauge ) dan jangan periksa secara visual saja
3. Sesuaikan dengan tekanan spesifikasi yang ada pada buku fatwa perbaikan atau tabel tekanan udara ban pada cuilan pintu depan sebelah kanan depan.
4. Bila tekanan ban bertambah disebabkan lantaran suhu yang panas, jangan mengurangi kelebihan udara dari ban tersebut. Karena jikalau ban kembali pada posisi suhu masbodoh ( tekanan normal ), maka tekanannya menjadi berkurang.
5. Pastikan bahwa pentil tidak bocor sehabis dilakukannya penambahan atau investigasi tekanan udaranya.
Sumber http://lksotomotif.blogspot.com/
EmoticonEmoticon